OMPU
MONANG NAPITUPULU INGIN
SEDERHANAKAN BUDAYA BATAK
Arbain Rambey
Oleh : Tri Arfani (D14110083)
Bacaan I
Pembaca
surat kabar di Medan seakan dibombardir dengan iklan yang mengajak agar
masyarakat Batak Toba mengusir perusahaan yang merusak lingkungan Bona Pagosit.
Pemasangan iklan itu adalah PARBATO/Partukongan Batak Toba, sebuah organisasi
kesukuan yang berdiri pada bulanAgustus 1997. Ompu Monang Napitupulu berkata,”
jangan memandang sesuatu secara general begitu. Di indonesia, banyak masalah
hanya bisa didekati secara etnis. Ini pendekatan yang paling individual dan
paling kena untuk kondisi Indonesia yang memang multi-etnis.” Dia juga
memaparkan pentingnya tiap etnis untuk menggalang solidaritas kecil yang
akhirnya berguna untuk Indonesia secara keseluruhan.Ompu Monang yang nama
aslinya Daniel Napitulu, mengaku bahwa namanya sekarang diambil dari nama cucu
pertamanya. Menurutnya, nama itu adalah cara orang Batak apabila sudah
mempunyai cucu dan kehangatan keluarga nomor satu. Bukan hanya itu tapi
kekerabatan juga terdapat pada acara pernikahan. Segi positifnya adalah rasa
tanggung jawab pada pendidikan dan perawatan seorang anak bisa melebar sampai
pamannya. Sedangkan segi negatifnya adalah penghamburan uang dan waktu. Dalam
pesta Batak, yang bukan kerabat dekat harus menunggu sampai acara keluarga selesai.
Hal itu, termasuk pemborosan waktu. Selain itu, setiap orang juga harus
memberikan kain ulos kepada mempelai.Menurut Ompu Monang itu adalah pemborosan,
karena setiap orang harus membeli ulos, nantinya kain ulos tersebut dijual
kembali kepada orang lain dan orang lain itu akan memberikan lagi kepada orang
yang menikah dan begitulah seterusnya. Masih ada pemborosan yang lain yaitu,
pemberian nasehat dan pembangunan makam yang nilainya sampai ratusan juta.
Untuk mengatasi hal itu, Ompu Monang memberikan contoh pada pernikahan anaknya.
Di pesta itu dia membatasi orang yang memberikan kain ulos dan tidak ada acara
pemberian nasehat
ANALISIS RAGAM KEBUDAYAAN
Tipe
masyarakat pada bacaan 1 termasuk dalam masyarakat peladang berpindah
UNSUR
|
Wujud
|
||
Idiil
|
Aktivitas
|
Fisik
|
|
1. Bahasa
|
Kaidah berbahasa.
|
Suka berbicara
ceplas-ceplos dan keras.
|
memanggil Daniel
Napitulu dengan sebutan Ompu Monang.
|
2. Sistem Teknologi
|
Modernisasi masyarakat.
|
Cara pembuatan kain
ulos.
|
Mesin pembuat kain ulos.
|
3. Sistem Ekonomi
|
Adat Batak Toba yang
negatif.
|
Pemborosan uang saat
acara pernikahan.
|
Kain ulos dan makam
keluarga.
|
4. Organisasi Sosial
|
Organisasi PERBATO
(Perungkoan Batak Toba).
|
Tanggung jawab terhadap
perawatan anak dan melindungi orang-orang Batak Toba.
|
Anak Batak Toba jarang
ada yang terlantar.
|
5.
Sistem Pengetahuan
|
Tempat Pendidikan (
sekolah dan perguruan tinggi ).
|
Menyekolahkan anak-anak
mereka.
|
Orang Batak Toba tidak
ada yang banyak di Indonesia.
|
6. Kesenian
|
Kekerabatan
|
Acara perkawinan Batak
Toba yang memberikan mempelai kain ulos.
|
Pengulosan.
|
7. Sistem Religi
|
|
|
|
Bacaan
II
KEHIDUPAN SUKU DAYAK KENYAH
DAN MODANG DEWASA INI
INVENTARISASI SEBUAH PROSES KEMISKINAN
Franky Raden
Daerah pemukiman suku Dayak Kenyah dan Mondang yang
berada di wilayah kecamatan Ancalong. Saat itu mereka masih hidup dalam
keutuhan kebudayaan dan sistem nilai yang asli. Banyak sektor yang menjadi
persoalan pada suku Dayak Kenyah dan Mondang. Misalnya pada sektor keagamaan,
setelah masuk misionaris Belanda yang membawa orang kristiani ke daerah ini,
timbul konflik diantara mereka yang sudah memeluk agama baru dengan yang masih
memeluk kepercayaan lama. Dari sektor Ekonomi adalah banyak dari mereka yang
berubah menjadi miskin karena akibat dari hal-hal baru yang mereka belum
penuhi. Selain sektor ekonomi, sektor kebudayaan dan kesenian pun ikut terdistorsi.
Misalnya, Lamin yang manifestasi dari tata cara pemerintah dan susunan
masyarakat serta merupakan titik sntral dari aktivitas kehidpan mereka dalam
ruang penghayatan kebersamaan yang eksistensial, akhirnya tereduksi jadi
bangunan megah yang mati karena setiap keluarga saat ini sudah mempunyai rumah
sendiri.
Faktor terjahat yang
menggoncagkan kehidupan masyarakat Dayak adalah munculnya penguasa hutan yang
mendadak mengunci hutan untuk daerah perladangan yang menjadi sumber kehidupan
mereka. Didalam berladang, lahir kebudayaan, kesenian, adat, sistem nilai,
kepercayaan, sosialistis, kebersamaan dan lain-lain. Terciptanya kondisi ini
tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah.
ANALISIS RAGAM KEBUDAYAAN
Tipe
masyarakat pada bacaan 2 termasuk dalam masyarakat pemburu meramu
UNSUR
|
WUJUD
|
||
Idiil
|
Aktivitas
|
Fisik
|
|
1. Bahasa
|
Kaidah Berbahasa
|
Cara berbicara yang
sarat dengan kata-kata yang bernada tinggi
|
Pantun dan cerita-cerita
histori
|
2. Sistem Teknologi
|
Teknologi modern
|
Menggunakan barang dari
kota
|
Radio, kaset, jam
tangan, sepatu, mesin jahit.
|
3. Sistem Ekonomi
|
Bekerja
|
Berladang dan Bertani
|
Uang, pasar dan barang.
|
4. Organisasi Sosial
|
Masyarakat
|
Mengunci hutan untuk
daerah perdagangan
|
Lembaga sosial desa
penguasa hutan
|
5.
Sistem Pengetahuan
|
Pendidikan
|
Belajar
|
Sekolah
|
6.Kesenian
|
Melestarikan kesenian
|
Masyarakat sudah
meninggalkan Lamin karena sudah mempunyai rumah sendiri
|
Musik tradisional dan
Lamin
|
7. Sistem Religi
|
Kepercayaan agama
|
Memuja roh nenek moyang
|
Upacara dan tempat
ibadah
|
No comments:
Post a Comment