Iklan Gaul

Tuesday, October 3, 2017

Sosiologi Umum analisis asosiatif dan disasosiatif TOLONG BANTU PERBAIKI PERTANIAN KAMI



TOLONG BANTU PERBAIKI PERTANIAN KAMI
Muhammad Syaifullah

Ikhtisar Bacaan
            Pertemuan antara beberapa jagawana yang dipimpin Ade Suharso dengan beberapa tokoh masyarakat di Kondolo sangat menyejukkan. Tak ada kesan saling bermusuhan, bahkan ketika dibuka dialog mereka pun dengan lancar mengungkapkan apa–apa yang mereka alami. Kepala Dusun Kandolo, Manap, mengunkapkan bahwa ia tahu bahwa tugas beberapa jagawana adalah untuk menjaga hutan. Tetapi, warga sendiri terpaksa membuka hutan untuk mempertahankan hidup. Umumnya, masyarakat disini bukan pencari kayu untuk di jual melainkan untuk di bikin menjadi kayu arang. Hal senada juga diungkapkan oleh Andi Mappotolo, tokoh masyarakat Kondolo. Ia mengatakan bahwa petugas hendaknya tidak melarang warga yang benar–benar mencari kayu untuk membuat kayu arang.Setelah pertemuan itu, Ade Suharso mengatakan kepada kompas bahwa dusun-dusun yang sulit ditemui karena para petugas jagawana tidak berani untuk berlama-lama di daerah itu karena mereka dimusuhi. Perlawanan warga ini merupakan bentuk penolakan paling keras terhadap upaya Balai TN Kutai melakukan penyelamatan kawasan hutan konservasi ini, dan memperingatkan agar mereka tidak memperluas lahan dan pemukiman. Menurut Ade Suharso, ketegangan yang terjadi antara petugas lapangan dengan warga masyarakat karena terputusnya komunikasi antara kedua belah pihak. Mereka yang sudah lama tinggal di kawasan ini tidak dapat sepenuhnya disalahkan. Karena kemiskinan mereka karena pemerintah daerah yang minim memperhatikan mereka. Menurut Tony, pengelolaan TN Kutai sekarang ini tidak pernah memperhatikan comunity development trhadap pemukiman di dalam kawasan. Masyarakat yang bermukim di kawasan TN Kutai mencapai 15.000 orang atau mencapai 3.000 kepala keluarga. Kompas menyaksikan, bahwa warga yang mencari kayu arang hanya bisa dihitung dengan jari. Yang banyak terlihat justru perkebunan-perkebunan rakyat secara besar-besaran, penebangan dan pengangkutan kayu ulin, pengkaplingan lahan dan pengusahaan tanah. Para pelaku ini bukan hanya rakyat kecil, tetapi juga orang-orang bermodal dan beberapa oknum Kepala Desa serta Babinsa setempat juga ikut membagi-bagi lahan didaerah ini. Menurut Tonny, warga setempat dengan orang luar sudah ada saling kerja sama dalam pembagian lahan TN Kutai.Menurut Tony, sebenarnya kita sudah mengetahui siapa-siapa saja yang menjadi pelak perambahan di hutan ini, bahkan polisi juga mengetahuinya. Tetapi penegak hukum tidak dilakukan oleh polisi. Perusahan pertambangan batubara terbesar di Kaltim, perusahan pupuk PT Pupuk Kaltim, dan perusahan kilang pengelolahan gas alam cair PT Badak adalah magnet bagi para pencari kerja untuk terus berdatangan. Menurut Direktur Yayasan Bina Kelola Lingkugan (Bikal), Adief Mulyadi, persoalan TN Kutai tidak bisa dilihat secara parsial. Beban terbesar yang diterima TN Kutai sejak awal, yakni tidak adanya singkronisasi kebijakan hutan antara pemerintah pusat, pemda Kaltim dan pemda Kutai. Kata Adief, kebijakan penetapan tiga desa definitif tidak disesuaikan oleh kebijakan pengelolaan TN Kutai. Akibatnya, tidak ada batasan yang jelas wilayah-wilayah desa mereka dan kawasan TN Kutai sendiri.

Analisis
1. Analisis Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan  hubunga sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara kelompok – kelompok manusia, antar orang perorangan dengan kelompok manusia. Proses orang mengorientasikan diri pada orang lain dan bertindak sebagai respon terhadap tindakan orang lain. Bentuk interaksi social sebagai respon terhadap orang lain.





A.   Asosiatif  
Bentuk Interaksi Sosial
Antar Perorangan
Antar Perorangan dengan kelompok
Antar kelompok dengan kelompok
a.  Kerja sama
Ade Suharso mencari jalan keluar dalam masalah penebangan hutan dengan tokoh masyarakat Kandolo.
Pembagian TN Kutai antar warga setempat dengan orang lain.


b. Akomodasi

Andi M, tokoh masyarakat Kandolo dengan beberapa jagawan untuk menyelesaikan masalah temu kayu.
Pertemuan antara beberapa jagawan dengan beberapa tokoh Kondolo untuk menyelesaikan masalah lahan hutan
c. Asimilasi
Warga desa yang awalnya bekerja sebagai petani bersama-sama merubah pekerjaan mereka menjadi pecari kayu karena sawh mereka kekeringan



B. Disasosiatif
Bentuk Interaksi Sosial
Antar Perorangan
Antar Perorangan dengan kelompok
Antar kelompok dengan kelompok
a. Persaingan
Perebutan lahan TN Kutai antara warga desa Kondolo


b. Kontrafensi
Perdebatan antara Ade Suharso dengan tokoh masyarakat Kondolo karena kesalah pahaman tentang warga yang bekerja sebagai pencari kayu.
Ketegangan yang terjadi antara petugas di lapangan dengan warga masyarakat

c. Konflik


Para petugas jagawana yang diancam kendaraan mobilnya dibakar oleh massa

No comments:

Post a Comment