TOLONG BANTU PERBAIKI PERTANIAN KAMI
Muhammad Syaifullah
Ikhtisar
Bacaan
Pertemuan antara beberapa jagawana yang dipimpin Ade
Suharso dengan beberapa tokoh masyarakat di Kondolo sangat menyejukkan. Tak ada
kesan saling bermusuhan, bahkan ketika dibuka dialog mereka pun dengan lancar
mengungkapkan apa–apa yang mereka alami. Kepala Dusun Kandolo, Manap, mengunkapkan
bahwa ia tahu bahwa tugas beberapa jagawana adalah untuk menjaga hutan. Tetapi,
warga sendiri terpaksa membuka hutan untuk mempertahankan hidup. Umumnya,
masyarakat disini bukan pencari kayu untuk di jual melainkan untuk di bikin
menjadi kayu arang. Hal senada juga diungkapkan oleh Andi Mappotolo, tokoh
masyarakat Kondolo. Ia mengatakan bahwa petugas hendaknya tidak melarang warga
yang benar–benar mencari kayu untuk membuat kayu arang.Setelah pertemuan itu,
Ade Suharso mengatakan kepada kompas bahwa dusun-dusun yang sulit ditemui
karena para petugas jagawana tidak berani untuk berlama-lama di daerah itu
karena mereka dimusuhi. Perlawanan warga ini merupakan bentuk penolakan paling
keras terhadap upaya Balai TN Kutai melakukan penyelamatan kawasan hutan
konservasi ini, dan memperingatkan agar mereka tidak memperluas lahan dan
pemukiman. Menurut Ade Suharso, ketegangan yang terjadi antara petugas lapangan
dengan warga masyarakat karena terputusnya komunikasi antara kedua belah pihak.
Mereka yang sudah lama tinggal di kawasan ini tidak dapat sepenuhnya
disalahkan. Karena kemiskinan mereka karena pemerintah daerah yang minim
memperhatikan mereka. Menurut Tony, pengelolaan TN Kutai sekarang ini tidak
pernah memperhatikan comunity development
trhadap pemukiman di dalam kawasan. Masyarakat yang bermukim di kawasan TN
Kutai mencapai 15.000 orang atau mencapai 3.000 kepala keluarga. Kompas menyaksikan,
bahwa warga yang mencari kayu arang hanya bisa dihitung dengan jari. Yang
banyak terlihat justru perkebunan-perkebunan rakyat secara besar-besaran,
penebangan dan pengangkutan kayu ulin, pengkaplingan lahan dan pengusahaan
tanah. Para pelaku ini bukan hanya rakyat kecil, tetapi juga orang-orang
bermodal dan beberapa oknum Kepala Desa serta Babinsa setempat juga ikut
membagi-bagi lahan didaerah ini. Menurut Tonny, warga setempat dengan orang
luar sudah ada saling kerja sama dalam pembagian lahan TN Kutai.Menurut Tony,
sebenarnya kita sudah mengetahui siapa-siapa saja yang menjadi pelak perambahan
di hutan ini, bahkan polisi juga mengetahuinya. Tetapi penegak hukum tidak
dilakukan oleh polisi. Perusahan pertambangan batubara terbesar di Kaltim,
perusahan pupuk PT Pupuk Kaltim, dan perusahan kilang pengelolahan gas alam
cair PT Badak adalah magnet bagi para pencari kerja untuk terus berdatangan.
Menurut Direktur Yayasan Bina Kelola Lingkugan (Bikal), Adief Mulyadi,
persoalan TN Kutai tidak bisa dilihat secara parsial. Beban terbesar yang
diterima TN Kutai sejak awal, yakni tidak adanya singkronisasi kebijakan hutan
antara pemerintah pusat, pemda Kaltim dan pemda Kutai. Kata Adief, kebijakan
penetapan tiga desa definitif tidak disesuaikan oleh kebijakan pengelolaan TN
Kutai. Akibatnya, tidak ada batasan yang jelas wilayah-wilayah desa mereka dan
kawasan TN Kutai sendiri.
Analisis
1. Analisis Interaksi
Sosial
Interaksi
sosial merupakan hubunga sosial yang
dinamis, menyangkut hubungan antara kelompok – kelompok manusia, antar orang
perorangan dengan kelompok manusia. Proses orang mengorientasikan diri pada
orang lain dan bertindak sebagai respon terhadap tindakan orang lain. Bentuk
interaksi social sebagai respon terhadap orang lain.
A. Asosiatif
Bentuk Interaksi Sosial
|
Antar Perorangan
|
Antar Perorangan dengan kelompok
|
Antar kelompok dengan kelompok
|
a. Kerja sama
|
Ade Suharso mencari
jalan keluar dalam masalah penebangan hutan dengan tokoh masyarakat Kandolo.
|
Pembagian TN Kutai antar
warga setempat dengan orang lain.
|
|
b. Akomodasi
|
|
Andi M, tokoh masyarakat
Kandolo dengan beberapa jagawan untuk menyelesaikan masalah temu kayu.
|
Pertemuan antara
beberapa jagawan dengan beberapa tokoh Kondolo untuk menyelesaikan masalah
lahan hutan
|
c. Asimilasi
|
Warga desa yang awalnya
bekerja sebagai petani bersama-sama merubah pekerjaan mereka menjadi pecari
kayu karena sawh mereka kekeringan
|
|
|
B. Disasosiatif
Bentuk Interaksi Sosial
|
Antar Perorangan
|
Antar Perorangan dengan kelompok
|
Antar kelompok dengan kelompok
|
a. Persaingan
|
Perebutan lahan TN Kutai
antara warga desa Kondolo
|
|
|
b. Kontrafensi
|
Perdebatan antara Ade
Suharso dengan tokoh masyarakat Kondolo karena kesalah pahaman tentang warga yang
bekerja sebagai pencari kayu.
|
Ketegangan yang terjadi
antara petugas di lapangan dengan warga masyarakat
|
|
c. Konflik
|
|
|
Para petugas jagawana
yang diancam kendaraan mobilnya dibakar oleh massa
|
No comments:
Post a Comment