TUGAS TEKNIK BUDIDAYA PERIKANAN
BUDI DAYA IKAN SIDAT
(Anguilla
bicolor)
Disusun
oleh :
Nama : Alfian Dharma Kusuma
NIM : J3J116017
MANAJEMEN AGRIBISNIS
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016/2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Teknik Budidaya Perikanan yang
berjudul Budidaya Ikan Sidat dengan lancar. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas yang diberikan asisten dosen kepada saya untuk memenuhi
kekurangan nilai.Selain itu juga, menambah wawasan saya dalam bidang Teknik
Budidaya Perikanan khususnya budidaya ikan sidat ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada sumber-sumber informasi yang telah
membantu saya dengan mudahnya dalam membuat makalah ini.Tidak ada yang sempurna
di dunia ini, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.Maka dari itu saya
minta maaf apabila masih kurang dalam menyelesaikan laporan ini.Semoga laporan
yang saya buat dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Bogor, 13 Juli 2017
Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, tidak terhitung kekayaan yang
terdapat di indonesia ini. Kekayaan itu sampai sekarang belum di maksimalkan oleh
sumber daya manusia yang ada termasuk dalam dunia perikanan. Tidak dapat di
pungkiri bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan wilayah perairan
daripada wilayah daratan, tetapi Indonesia belum bisa memanfaatkan semua sumber
daya yang ada tersebut.
Permintaan dan kebutuhan ikan
sekarang ini terus meningkat yang di iringi dengan kesadaran akan pola hidup
sehat dan usaha untuk memenuhi kebutuhan protein untuk kebutuhan
sehari-hari. Sementara itu ketersediaan ikan semakin lama semakin menurun
dikarenakan masyarakat hanya berusaha menangkap tanpa berfikir untuk
membudidayakan.Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami akan
mengulas tentang budidaya ikan sidat agar nantinya ikan sidat ini tidak akan
tergerus masa dan hanya tinggal sejarah.
Ikan sidat merupakan
ikan asli Indonesia yang terutama daerah penyebaran di samudra Indonesia. Ikan
sidat mempunyai siklus hidup reproduksi yang unik dan rumit, di mana ikan sidat
dewasa yang telah matang gonad akan bermigrasi ke laut dan berpijah di
kedalaman laut lebih dari 300m. Setelah telur menetas, larva sidat
(leptocephalus) yang berbentuk seperti pita transparan, akan terbawa oleh arus
laut dan kembali ke perairan pantai. Sebelum memasuki perairan pantai, larva
akan bermetamorfosa menjadi glass eel dan siap tumbuh dan berkembang di sungai.
Maka dari daur ulang yang rumit itu yang jelas pada fase tumbuh dan berkembang
ikan ini di sungai atau air tawar maka membuat ikan sidat ini membuat suatu
peluang usaha yang berpotensi menghasilkan rupiah dan dapat memenuhi kebutuhan
akan permintaan yang ada sekarang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
itu ikan sidat?
2. Bagaimana
kelangsungan dan siklus hidup ikan sidat?
3. Apa
saja potensi bisnis ikan sidat?
4. Bagaimana
membudidayakan ikan sidat?
5. Apa
saja manfaat ikan sidat?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Menambah
pengetahuan tentang budidaya ikan sidat
2. Berbagi
ilmu kepada pembaca tentang budidaya ikan sidat
3. Mengetahui
potensi bisnis ikan sidat
BAB II
PEMBAHASAN
A. IKAN SIDAT
1. Klasifikasi
Ikan Sidat
Menurut Nelson (1994) ikan sidat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Filum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Subkelas : Neopterygii
Division :
Teleostei
Ordo
: Anguilliformes
Famili
: Anguillidae
Genus
: Anguilla
Species
: Anguilla spp.
2. Morfologi
Ikan Sidat
Tubuh
sidat berbentuk bulat memanjang, sekilas mirip dengan belut yang biasa dijumpai
di areal persawahan.Salah satu karakter/bagian tubuh sidat yang membedakannya
dari belut adalah keberadaan sirip dada yang relatif kecil dan terletak tepat
di belakang kepala sehingga mirip seperti daun telinga sehingga dinamakan pula
belut bertelinga.Bentuk tubuh yang memanjang seperti ular memudahkan bagi sidat
untuk berenang diantara celah-celah sempit dan lubang di dasar perairan.
Panjang
tubuh ikan sidat bervariasi tergantung jenisnya yaitu antara 50-125 cm. Ketiga
siripnya yang meliputi sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor
menyatu.Selain itu terdapat sisik sangat kecil yang terletak di bawah kulit
pada sisi lateral. Perbedaan diantara jenis ikan sidat dapat dilihat antara
lain dari perbandingan antara panjang preanal (sebelum sirip dubur) dan
predorsal (sebelum sirip punggung), struktur gigi pada rahang atas, bentuk
kepala dan jumlah tulang belakang.
3. Daur Hidup
Ikan Sidat
Daur hidup
ikan sidat dibagi menjadi 3 fase yaitu :
a.
Fase hidup di laut, yaitu pada saat telurnya menetas menjadi larva
(leptocephali) berbentuk seperti pita transparan.
b. Fase hidup
di daerah estuari, dimana larva telah berkembang menjadi elver atau “glass eel”
dengan cirri-ciri tubuh masih tembus pandang. Pada fase ini larva aktif
bermigrasi dari laut dalam ke arah estuari atau muara sungai mencari salinitas
yang lebih rendah, pada fase ini pigmentasi mulai berkembang.
c.
Fase hidup di sungai untuk tumbuh menjadi individu dewasa.
4.
Jenis-jenis ikan sidat
Sidat (eels)
adalah ikan dari famili Anguillidae.Ada sekitar 16 sd. 20 spesies sidat, yang
kesemuanya merupakan genus Anguilla. Di antaranya adalah
1.
Sidat Eropa (Anguilla anguilla);
2.
Sidat Jepang (Anguilla japonica),
3.
Sidat Amerika (Anguilla rostrata);
4.
Sidat sirip pendek (Anguilla
australis),
5.
Sidat putih (Anguilla marmorata),
6.
Sidat loreng (Anguilla nebulosa),
7.
Sidat loreng India (Anguilla
bengalensis bengalensis),
8.
Sidat loreng Afrika (Anguilla
bengalensis labiata),
9.
Sidat sirip pendek Indonesia
(Anguilla bicolor bicolor),
10. sidat sirip pendek india (Anguilla bicolor pacifica),
11. sidat sirip panjang Indonesia (Anguilla malgumora),
12. sidat sirip panjang Sulawesi (Anguilla celebensis),
13. sidat sirip panjang Selandia Baru (Anguilla
dieffenbachii),
14. sidat sirip panjang dataran tinggi (Anguilla
interioris),
15. sidat sirip panjang Polynesia (Anguilla megastoma),
16. sidat sirip panjang Afrika (Anguilla mossambica),
17. sidat sirip pendek pasifik atau sidat pasifik selatan
(Anguilla obscura)
18. sidat bintik sirip panjang atau sidat sirip
panjang Australia (Anguilla reinhardtii).
B. BUDIDAYA IKAN SIDAT
1.
Pembuatan kolam
Dalam pembuatan kolam harus
diperhatikan faktor-faktor yang dapat mempercepat terhadap pertumbuhan dari
ikan sidat sendiri diantaranya yaitu suhu, bentuk kolam, kedalaman kolam,
aliran air, ph, intensitas cahaya, dan daerah disekitar kolam. Dalam pembesaran
ikan sidat diusahakan agar suhu pada media air untuk keangsungan hidup ika ini
sekitar 180c-270, dalam kisaran suhu tersebut ikan akan memiliki daya tahan
yang bagus dan memiliki nafsu makan yang tinggi. Selain itu ph juga
sangat berpengaruh untuk pertumbuhan ikan sidat ini. Untuk mendapat hasil yang
terbaik sebaiknya dalam kolam ini terdapat ph dlam kisaran 6,5-7,5.
Kolam budidaya untuk pembesaran ikan
sidat terdapat bermacam-macam jenisnya yaitu kolam jaring apung, kolam tanah
dan kolam beton yang terbuat dari semen.Air dalam kolam sebaiknya jernih dan
terdapat lumutnya karena ikan sidat lebih senang untuk bersembunyi dan bisa
untuk sebagai makanan alami untuk ikan sidat ini sendiri.
Pembuatan kolam untuk memelihara
harus memenuhi berbagai persyaratan. Adapun syarat-syarat yang harus
diperhatikan itu antara yang lain: letak tanah,keadaan tanah, luas kolam, bentuk
kolam, dalam kolam, pematang, dasar kolam, saluran pemasukan air,pintu
pengeluaran atau monik,dan penggalian kolam
2.
Pemberian Pakan
Pemberian makanan kepada ikan adalah
penting karena akan menentukan tinggi rendahnya hasil. Selain makanan alami
yang telah tersedia dengan sendirinya, ikan-ikan yang kita pelihara harus pula
diberi makanan tambahan. Jumlah rangsum harian(makanan harian) adalah jumlah
makanan yang diberikan dalam sehari dibandingkan dengan berat badan ikan.
Secara umum dikatakan bahwa ikan yang semakin tua akan semakin kurang makanan
yang diperlukannya. Makanan harian ini diberikan 4-6 kali, yang diberikan mulai
pagi dengan selang waktu ±3 jam dan berakhir sore.
Pakan yang
diberikan adalah pakan buatan berbentuk pasta dengan kandungan : Protein
47,93%,Lemak 10,03%,Seratkasar 8,00%, BETN 8,32%,Abu 25,71%. Pakan diberikan
sebanyak 3% dari berat total ikan Konvensi pakan sebesar 1,96. Dengan konvensi
tersebut akan diperoleh laju perturnbuhan rata-rata 1,46`% dengan mortalitas
9,64 %.
3.
Masa Pemeliharaan dan Pemanenan
Pemeliharaan
Ikan Sidat pada kolam jaring apung, kolam tanah dan kolam beton selama 7 – 8
bulan, dan masa panen secara bertahap dapat dimulai pada masa pemeliharaan 4
bulan.Ukuran Ikan Sidat yang, dipanen dapat mencapai ukuran.konsumsi yaitu 180
– 200 gram per ekor. Pemeliharaan ikan Sidat pada kolam keramba jaring apung
merupakan salah satu alternatif dalam rangka penganekaragaman budidaya ikan
pada kolam keramba jaring apung.Namun dalam penerapannya masih perlu diperhatikan
kondisi serta kualitas perairan umum yang dipergunakan.
Harga ikan
sidat sekarang jika ikan sidat utuh, harga per kilogram hanya Rp 120.000 per
kg, sedangkan untuk ikan sidat yang berukuran lebih dari 1 kg, maka harganya
mencapai Rp 170.000 per ekor.Sebagai gambaran, harga ikan sidat berbentuk fillet dibanderol
Rp 300.000 per kilogram (kg) untuk pasar lokal. Untuk pasar ekspor harganya
bisa lebih tinggi, mencapai Rp 500.000 per kg atau naik 66,6%.Bibit sidat bisa
dibeli dari harga Rp 1,3 juta – Rp 2 juta per kilo. Satu kilo bibit bisa
mendapatkan hingga 5 ribu ekor sidat. Apabila ikan satu kilo ikan sidat terdiri
dari 5-6 ikan, dapat didapatkan uang sekitar Rp 750.000.000,00.
4.
Potensi Bisnis Ikan Sidat
Sidat
memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi komoditi perikanan
unggulan karena permintaan dunia yang sangat tinggi. Pada tahun 1995 permintaan
akan sidat mencapai 205.000 ton yang senilai dengan 3,1 milyar dollar Amerika
dan sebagian besar (92%) dihasilkan dari budidaya (Rovara dkk., 2007).
Sayangnya pasokan benih terus menurun secara drastis pada beberapa negara yang
teknik budidaya sidatnya sudah maju (Jepang, China, Taiwan, Itali dan Belanda).
Sebaliknya
Indonesia yang memiliki sidat dengan jenis yang cukup beragam belum dimanfaatkan
secara optimal.Kebanyakan sidat yang dipasarkan merupakan hasil tangkapan dari
alam.Sampai saat ini jumlah pembudidaya sidat masih sangat terbatas, padahal
potensi benih sidat (glass eel) di Indonesia cukup tinggi.Hal ini menunjukkan
bahwa antara jumlah produksi benih yang dihasilkan dari alam belum sepadan
dengan pemanfaatnnya untuk pembesaran.Dengan demikian perlu diwaspadai karena
kenyataan di lapangan justru permintaan ekspor terhadap benih sidat (glass eel)
semakin meningkat, misalnya dengan dalih untuk penelitian.
Saat ini
pengkonsumsi ikan sidat terbesar adalah negara Jepang dengan 150 ribu ton
pertahun dari total 250 ribu ton konsumsi ikan sidat di seluruh dunia.Namun
produksi negari sakura itu hanya 21 ribu ton per tahun dan sisanya dipenuhi
dengan mengimpor dari negara lain termasuk Indonesia (sebagian sangat kecil).
Negara peng ekspor sidat terbesar saat ini adalah Tiongkok, namun itupun masih
sangat jauh dari dari total kebutuhan dunia akan ikan sidat dan ditambah lagi
saat ini ikan sidat produksi Tiongkok mulai dijauhi karena banyak mengandung
bahan kimia. Harga ikan sidat yang mencapai 70 ribu / kg nya dan kebutuhan yang
jauh melebihi supplai tentu menjadikan bisnis pembesaran ikan sidat ini sebagai
salah satu bidang usaha yang sangat layak untuk dilirik.Sebagai gambaran
sederhana perhitungan bisnis pembesaran ikan sidat dengan modal awal 15 juta
bisa menghasilkan laba kotor hingga 13 juta dengan lama waktu 3 bulan.
5.
Kandungan Gizi dan Manfaat Daging Ikan Sidat
a.
Kandungan gizi daging ikan sidat :
·
Vitamin B1 25 kali lipat dari susu sapi
·
Vitamin B2 5 kali lipat dari susu sapi
·
Vitamin A 45 kali lipat dari susu sapi
·
Zinc (emas otak) 9 kali lipat dari susu sapi
·
Asam lemak omega 3 tinggi, 10.9 gr/100 gr
·
Gizi tinggi, kaya protein, vitamin D dan E serta asam amino lemak ganggang
dan asam ribonukleat
·
DHA 1337 mg/100 gr
·
EPA 742 mg / 100 gr
·
Mempunyai rentang salinitas sangat tinggi
b. Manfaat
daging ikan sidat :
· Menurunkan
kandungan lemak jahat dalam darah.
· Menghindari
penyakit aterosklerosis dan mengurangi keletihan.
· Mendorong
terbentuknya lemak fosfat dan perkembangan otak besar.
· Meningkatkan
daya ingat.
· Memperbaiki
sirkulasi kapiler.
· Mempertahankan
tekanan darah normal.
· Mengobati
pembuluh darah otak, rabun jauh, rabun dekat, glaukoma dan penyakit mata kering
karena kelelahan.
· Meningkatkan
imunitas tubuh sebagai antioksidan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Dalam siklus hidupnya, setelah tumbuh dan berkembang dalam waktu yang
panjang di perairan tawar sidat dewasa yang lebih dikenal yellow eel berkembang
menjadi silver eel (matang gonad) dan selanjutnya silver eel akan bermigrasi ke
perairan laut dalam untuk memijah.
2.
Cara
budidaya ikan sidat menjanjikan dikarenakan nilai ekonomi yang sangat tinggi,
tetapi harus diperhatikan tahapan-tahapan dalam budidaya ikan ini yaitu mulai
penyediaan kolam, pemberian pakan dan lama waktu untuk pembesaran dan waktu
pemanenan.
3.
Potensi
ikan sidat dalam usaha perikanan di indonesia sangatlah tinggi dikarenakan ikan
ini memiliki nilai jual yang sanagt tinggi yaitu mulai dari Rp160.000,00 sampai
Rp200.000,00 yang terdiri dari 5-6 ekor ikan.
4.
Ikan sidat
memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi komoditi perikanan
unggulan karena permintaan dunia yang sangat tinggi.
B. SARAN
Dengan
potensi ikan sidat yang cukup besar, seharusnya perikanan ikan sidat di
Indonesia harus lebih di optimalkan pemanfaatannya. Pemanfaatan bisa dilakukan
dalam segi pembudidayaan, dibuat sebuah produk dan ide-ide lain yang harus
dikembangkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1.
www. unagiii.blogspot.com
2.
www.ikansidat/ sidatmasapi.blogspot.com
3.
http://carabudidaya.com/cara-budidaya-ikan-sidat/
4.
http://sidatmasapi.blogspot.com/2012/10/mengenal-ikan-sidat-lebih-dekat.html
5. http://mazara30.wordpress.com/2012/06/03/160/
6. Warta Penelitian Perikanan Indonesia
Vol. 4(4): 8-12.