Iklan Gaul

Wednesday, March 14, 2018

Makalah Manajemen Kuantitatif (Responden Belanja ikan Bandeng)

MK             : Metode Kuantitatif Untuk Manajemen                   Tanggal : 1 Maret 2018
Praktikum   : A1 Kel.5                                          



METODE KUANTITATIF UNTUK MANAJEMEN
KOMODITAS IKAN BANDENG


Disusun Oleh :

Alfian Dharma K        J3J116017
Alfian Ida Kelana       J3J216332
Dina Annisa F             J3J116077
Irawan Aji Nugroho    J3J116132
Nadya Safira A           J3J216311
Try Nur Fajria             J3J216378
Syafira Rizki A           J3J216316

Dosen Pembimbing :
Dr. Rasidin Karo-Karo Sitepu, SP., M.Si
                                   





PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
PROGRAM DIPLOMA
 INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya kami dapat menyelasaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Rasidin Karo-Karo Sitepu sebagai dosen pembimbing kami dan segenap responden yang ada.
Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas praktikum ketiga Mata Kuliah Metode Kuantitatif untuk Manajemen. Di dalamnya terdapat beberapa pengolahan data dengan statistik dasar. Kami berharap adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata, kami mohon maaf jika terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan makalah kedepannya.


Bogor, 1 maret 2018


Penulis













BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

            Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan  informasi untuk menyelesaikan masalah. Sebagai suatu kegiatan sistematis, penelitian harus dilakukan dengan metode tertentu salah satunya metode pengumpulan data. Wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data.
Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam kerja penelitian. Penyajian data yang mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri. (Burhan Nurgiyantoro dkk, 2004 : 31)
Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknik statistik tertentu.
Statistik menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam tabel atau grafik yang melukiskan suatu persoalan. Stastistik juga mengandung pengertian lain yaitu dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data mengenai suatu hal. Ukuran ini diperoleh dari sebagian data yang diambil, contohnya persen dan rata-rata.
Dari metode pengumpulan data ini, kami melakukan survei mengenai pembelian cabai rawit merah di beberapa pasar di Bogor, seperti Pasar Warung Jambu Dua.  Data tersebut akan diolah agar didapatkan sebuah kesimpulan.

1.2  Tujuan

        Mengetahui pengolahan data lapangan mengenai pembelian ikan bandeng di Pasar Warung Jambu Dua menggunakan metode statistika dasar.





BAB II

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


2.1 Lokasi Belanja

Nama
Lokasi Belanja
Ratna
Pasar Jambu Dua
Tukinah
Pasar Jambu Dua
Dewi
Pasar Jambu Dua
Lisa
Pasar Jambu Dua
Tunah
Pasar Jambu Dua
Purwanti
Pasar Jambu Dua
Fatimah
Pasar Jambu Dua
Arya
Pasar Jambu Dua
Santi
Pasar Jambu Dua
Haris
Pasar Jambu Dua
Mira
Pasar Jambu Dua
Wati
Pasar Jambu Dua
Wahyuni
Pasar Cilebut
Dede
Pasar Jambu Dua
Erna
Pasar Anyar
Retno
Pasar Bekasi
Istiqamah
Pasar Cilebut
Titik
Pasar Bogor
Ima
Pasar Bogor
Handayani
Pasar Bogor
Eni
Pasar Bogor
Amar
Pasar Bogor
Sri Mulyawati
Pasar Bogor
Lina
Pasar Bogor
Monica
Pasar Bogor
Sutinah
Pasar Jambu Dua
Warti
Pasar Jambu Dua
Nona
Pasar Jambu Dua
Eka
Pasar Jambu Dua
Endang
Pasar Jambu Dua
Dari data tersebut, dapat diketahui data sederhana sebagai berikut :
Pasar Bogor
8
Pasar Jambu Dua
18
Pasar Anyar
1
Pasar Bekasi
1
Pasar Cilebut
2

Dari data tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Grafik 1 Lokasi Belanja
Interpretasi : Dari 30 responden dapat disimpulkan bahwa lokasi yang paling banyak dituju adalah Pasar Jambu Dua.
Tabel 1 Data Lokasi Belanja


2.2 Jenis Kelamin

Nama
Gender
Ratna
Perempuan
Tukinah
perempuan
Dewi
perempuan
Lisa
Perempuan
Tunah
Perempuan
Purwanti
Perempuan
Fatimah
perempuan
Arya
Laki-laki
Santi
Perempuan
Haris
Laki-laki
Mira
Perempuan
Wati
Perempuan
Wahyuni
Perempuan
Dede
Laki-laki
Ema
perempuan
Retno
Perempuan
Istiqamah
perempuan
Titik
Perempuan
Ima
Perempuan
Handayani
Perempuan
Eni
Perempuan
Amar
Laki-laki
Sri Mulyawati
Perempuan
Lina
perempuan
Monica
Perempuan
Sutinah
Perempuan
Warti
Perempuan
Nona
Perempuan
Eka
Perempuan
Endang
Perempuan
Dari data tersebut dapat diketahui data sederhana sebagai berikut :
Perempuan
26
Laki-laki
4


Dari data tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Grafik 2 Jenis Kelamin
Interpretasi: Dari data 30 responden, dapat disimpulkan bahwa yang paling banyak membeli ikan bandeng adalah perempuan sebanyak 87% (26 responden).
Tabel 2 Data Jenis Kelamin



2.3 Pendidikan Terakhir

Nama
Pendidikan Terakhir
Ratna
D1
Tukinah
SMA
Dewi
S1
Lisa
SMA
Tunah
SD
Purwanti
SMA
Fatimah
SMA
Arya
SMA
Santi
SMA
Haris
SMP
Mira
SMP
Wati
SMP
Wahyuni
SMA
Dede
SMA
Ema
Diploma
Retno
SMA
Istiqamah
SMA
Titik
SMA
Ima
SMA
Handayani
S1
Eni
SMA
Amar
S1
Sri Mulyawati
SMA
Lina
SMA
Monica
S1
Sutinah
SMA
Warti
D3
Nona
D3
Eka
SMA
Endang
SMA
Dari data tersebut dapat diketahui data sederhana sebagai berikut :
SD
1
SMP
3
SMA
18
SMK
0
Diploma
4
Sarjana
4

Dari data tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Grafik 3 Pendidikan Terakhir
Interpretasi : Dari data 30 responden, dapat disimpulkan bahwa banyak lulusan SMA yang ke pasar untuk membeli ikan bandeng. Yaitu sebanyak 18 responden.
Tabel 3 Data Pendidikan Terakhir




2.4 Waktu Belanja

Nama
Waktu
Ratna
Pagi
Tukinah
Pagi
Dewi
Pagi
Lisa
Pagi
Tunah
Pagi
Purwanti
Pagi
Fatimah
Sore
Arya
Sore
Santi
Sore
Haris
Sore
Mira
Sore
Wati
Sore
Wahyuni
Siang
Dede
Pagi
Ema
Sore
Retno
Sore
Istiqamah
Sore
Titik
Malam
Handayani
Malam
Amar
Malam
Lina
Malam
Ina
Malam
Eni
Malam
Sri Mulyani
Malam
Monica
Malam
Sutinah
Siang
Warti
Siang
Nona
Siang
Eka
Siang
Endang
Siang
Dari data tersebut dapat diketahui data sederhana sebagai berikut :
Pagi
7
Siang
6
Sore
9
Malam
8

Dari data tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Grafik 4 Waktu Belanja
Interpretasi : Dari data 30 responden, dapat disimpulkan bahwa waktu yang paling sering digunakan untuk membeli ikan bandeng dipasar adalah sore hari.
Tabel 4 Waktu Belanja




2.5 Hubungan Jarak dengan Jumlah Pembelian

Jarak (km)
Jumlah Pembelian (Kg)
5,1
2
5,2
0.5
3,8
1
3,9
1
1,8
0.5
4
1
2,8
1
5,2
1
4
1
3
1
2
1
2
1
1,5
1
1,5
1
3,5
1
2
1.5
1,5
1
4
2
3,5
1,5
3,8
1
3,9
3
7
1
5
2
2
1
2
2
2
1
1
1
2
4
2
1
1
1

















Tabel 5 Data Jarak dan Jumlah Pembelian
Grafik 5 Hubungan Jarak dengan Jumlah Pembelian

Interpretasi:
Dari data 30 responden, dapat kami simpulkan bahwa hubungan jarak dengan jumlah pembelian ikan bandeng yaitu (negative/positve). Jarak tidak mempengaruhi jumlah pembelian.







3.6 Hubungan Jarak dengan Frekuensi Pembelian Per Bulan

Jarak (km)
Frekuensi Pembelian
5,1
4
5,2
4
3,8
4
3,9
4
1,8
8
4
12
2,8
4
5,2
12
4
4
3
8
2
30
2
4
1,5
3
1,5
2
3,5
12
2
8
1,5
5
4
3
3,5
4
3,8
4
3,9
2
7
2
5
15
2
4
2
4
2
2
1
4
2
5
2
3
1
4

















Tabel 6 Data Jarak dan Frekuensi Pembelian











Grafik 6 Hubungan Jarak dengan Frekuensi Pembelian Per Bulan

Interpretasi:
Dari 30 data responden, dapat kami simpulkan bahwa hubungan antara jarak dengan frekuensi pembelian ikan bandeng perbulan adalah (negative). Jarak tidak mempengaruhi frekuensi pembelian ikan bandeng.







3.7 Barang Substitusi

Substitusi
 Daging Ayam
Ikan Lele
Ikan Kembung
Ikan Tongkol
Daging Ayam
Ikan Lele
Daging Ayam
Ikan Kembung
Ikan Tongkol
Daging Sapi
Daging Sapi
Daging Ayam
Daging Ayam
Ikan Kembung
Daging Ayam
Ikan Tongkol
Daging Sapi
Daging Ayam
Daging Ayam
Ikan Lele
Ikan Lele
Daging Sapi
Daging Ayam
Daging Sapi
Daging Ayam
Daging Ayam
Daging Sapi
Daging Ayam
Ikan Kembung
Daging Sapi
Dari data tersebut dapat diketahui data sederhana sebagai berikut :
Daging Ayam
12
Daging Sapi
7
Ikan Tongkol
3
Ikan Kembung
4
Ikan Lele
4
Dari data tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut :

Grafik 7 Barang Substitusi
Interpretasi : Dari data 30 responden, dapat disimpulkan bahwa barang substitusi yang paling sering dipilih oleh konsumen sebagai pengganti ikan bandeng  adalah daging ayam dengan 12 responden.
Tabel
7 Data Barang Substitusi




3.8 Rata-Rata Proporsi Belanja ikan bandeng dengan Total Pengeluaran

Pengeluaran (Rp)
Proporsi u/ bandeng (Rp)
Perbandingan (%)
300.000
65.000
22%
200.000
24.000
12%
300.000
45.000
15%
200.000
45.000
19%
50.000
18.000
36%
350.000
22.000
6%
200.000
33.000
17%
50.000
35.000
70%
150.000
33.000
22%
150.000
35.000
22%
800.000
90.000
11%
200.000
35.000
18%
100.000
32.000
32%
300.000
15.000
5%
233.000
33.000
14%
180.000
30.000
17%
180.000
15.000
8%
100.000
62.000
62%
100.000
50.000
50%
100.000
32..000
32%
300.000
99.000
33%
100.000
35.000
35%
100.000
66.000
66%
150.000
35.000
23%
180.000
70.000
39%
100.000
33.000
33%
300.000
35.000
12%
300.000
120.000
40%
150.000
33.000
22%
200.000
35.000
18%

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden mengalokasikan % dari total pengeluaran mereka untuk membeli ikan bandeng.



BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari pembahasan hasil survei tiga puluh responden  di tiga pasar tersebut dapat kami simpulkan bahwa :
1.      Pembeli ikan bandeng  terbanyak ialah perempuan.
2.      Pembeli ikan bandeng mayoritas lulusan SMA.
3.      Waktu paling sering untuk belanja ke pasar ialah sore hari.
4.      Pengolahan data ini tidak dapat diterapkan secara umum.


No comments:

Post a Comment